JAKARTA. - Keterbukaan masyarakat Sumbawa sudah dikenal sejak dahulu, hal ini dibuktikan dengan banyaknya etnis yang membentuk Tau Samawa.
Demikian disampaikan Sultan Sumbawa Muhammad Keharuddin IV pada acara Nimung Barema dalam Halal Bihalal Ikatan Keluarga Sumbawa Jakarta Raya ( Ikasum Jaya) di Anjungan NTB, TMII Jakarta, Minggu (5/5/2024).
"Di Kabupaten Sumbawa ada 14 etnis maka dalam pergaulan sehari-hari harus punya pegangan. semboyan Taket Ko Nene' Kangila Boat Lenge ini bila dipertajam lagi ada faktor ila' atau malu, " ungkap Sultan dihadapan sekitar 600 anggota Ikasum Jaya.
Menurutnya orang Sumbawa harus punya integritas, sehingga harus kita angkat kembali baik yang ada di Sumbawa maupun di perantauan seperti di Jakarta
Baca juga:
Serah Terima Jabatan Danrem 052/Wijayakrama
|
"Pegangan orang Sumbawa yakni ada Adat Baranti ko Sara' Sara Baranti ko Kitabullah, " terangnya lebih lanjut dalam Pasatotang Sultan Sumbawa.
Keterbukaan orang Sumbawa terhadap pendatang juga diperkuat dengan konsep pengakuan atas kehadiran mereka sebagai entitas pembentuk masyarakat Sumbawa.
"Kalau orang Bali yang ada di Sumbawa bukan disebut orang dari Bali tapi Tau Samawa dari Bali, " Imbuh Daeng Ewan, panggilan akrab Sultan Sumbawa.
Ketua Ikasum Jaya Arif Hidayat dalam menjelaskan dipilihnya tema Nimung Barema dalam acara halal bihalal kali ini disebabkan oleh kerinduan perantauan Sumbawa untuk mencicipi kuliner Sumbawa salah satunya Timung.
"Selain timung, Ikasum Jaya juga menyajikan singang, gejok dan buras khas Sumbawa, " tambah Arif.
Dalam kesempatan ini para pejabat dari NTB juga hadir diantaranya Kepala Bappeda Provinsi NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si., Kadishut NTB Julmansyah, Ir.Dirmawan mewakili Bupati Sumbawa dan dr. H. Syafruddin mewakili Bupati Sumbawa.
Selain itu tokoh Sumbawa seperti Hatta Taliwang, Marsekal Pertama TNI AU Arif Hartono yang sengaja datang dari Makasar untuk menghadiri acara ini.
Penulis: Arif Hidayat (Ketum Ikasum Jaya)