Republikorp menandatangani kerja sama pengadaan rudal dengan Kemhan RI dan industri persenjataan dari Turkiye

    Republikorp menandatangani kerja sama pengadaan rudal dengan Kemhan RI dan industri persenjataan dari Turkiye
    Dari ki-ka: Marsdya TNI Yusuf Jauhari (Kabaranahan Kemhan RI), Letjen TNI (Purn.) Muhammad Herindra (Wamenhan RI), Norman Joesoef, M.Han (Founder Republikorp), Ahmet Akyol, CEO Aselsan, John Lundin, CEO PT. Lundin, Prof. Dr, Haluk Görgün, Secretary of Turkish Defence Industries, Murat Ikinci, CEO Roketsan.(Humas Republikorp)

    JAKARTA, Dalam upaya memperkuat posisi Indonesia di kancah pertahanan global Republikorp dari Indonesia menandatangani beberapa perjanjian penting dengan Kementerian Pertahanan RI dan industri persenjataan Turkiye

    Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan, Marsdya TNI Yusuf Jauhari dan Founder Republikorp, Norman Joesoef di depan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Secretary of Turkish Defence Industries, Haluk Görgün, di Jakarta. Selasa (27/8/2024)

    Dalam siaran pers yang diterima Indonesiasatu.co.id, dijelaskan, kerja sama pengadaan rudal ini merupakan langkah penting dalam membangun industri pertahanan nasional yang mandiri.

    Dengan kemitraan ini, pemerintah tidak hanya akan memiliki industri pertahanan yang mandiri tapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung industri pertahanan internasional.

    Tidak hanya penandatangan kerja sama pengadaan rudal, Republikorp Indonesia juga menandatangani kerangka kerjasama atau framework dengan ASELSAN dan ROKETSAN

    Norman Joesoef, mewakili Republikorp, menandatangani perjanjian dengan ASELSAN untuk produksi Sistem Senjata Kendali Jarak Jauh (RCWS), serta dengan ROKETSAN untuk mendirikan fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) dan produksi rudal ÇAKIR, ATMACA, dan HISAR.

    Sebelumnya, Republikorp telah memiliki rekam jejak yang cemerlang dalam menjalin kerja sama peralatan militer dengan negara-negara besar.

    Selama lima tahun terakhir, Republikorp telah membangun kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan global, termasuk LIG Nex1 dari Korea Selatan untuk produksi dan transfer teknologi rudal, serta mitra dari Slovakia untuk pengembangan turret TURRA 30 dari EVPU.

    Kolaborasi-kolaborasi ini telah memperkuat kemampuan militer Indonesia dan menunjukkan komitmen Republikorp untuk mendiversifikasi teknologi pertahanan.

    Selanjutnya, Di Italia Republikorp juga mengembangkan kerja sama dengan Drass Galeazzi S.R.L. untuk assembly kapal selam mini dan autonomous, serta dengan Fiocchi Munizioni S.p.A. dalam produksi amunisi.

    Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya Republikorp menuju kemandirian dalam pasokan pertahanan dan menciptakan jalur diplomasi yang lebih kuat.

    Tahun ini, Republikorp memasuki era baru dengan memulai kontribusi pada manufaktur industri pertahanan melalui pembangunan fasilitas di Subang.

    Fasilitas ini menjadi ujung tombak inovasi dan keberlanjutan dalam pengembangan senjata, amunisi, serta kendaraan taktis listrik modern, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan TNI di masa depan.

    Dengan kemitraan strategis dan investasi yang terus meningkat, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi kekuatan pertahanan yang mandiri dan tangguh di kawasan.(hy)

    jakarta
    Heriyoko

    Heriyoko

    Artikel Sebelumnya

    Pendaftaran Pilkada DKI 2024 diwarnai Dugaan...

    Artikel Berikutnya

    Saiful Chaniago Wasekjend SOKSI: Nasionalisme...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Bawaslu DKI Instruksikan Panwas Pastikan hasil di TPS  tidak ada Kecurangan
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?

    Ikuti Kami