Praktisi DigiCom: Manfaatkan Sosial Media untuk Membangun Brand dan Koneksi

    Praktisi DigiCom: Manfaatkan Sosial Media untuk Membangun Brand dan Koneksi
    Riki Arswendi, M. Ikom, Dosen Pengampu Matakuliah Event ManagementBerpose dengan Panitia dan Seluruh Narasumber

    JAKARTA - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana (UMB) menggelar talkshow bertema Diginsight : Enhance Brand Engagement through Social Media Platform. Talkshow di gelar di aula lt 4 kampus UMB Warung Buncit - Pejaten pada Rabu (14/06) dengan menghadirkan Akbar Pangestu dan Restu Wicaksono sebagai pembicara dan dipandu oleh Idelia Risella. Acara yang membahas tentang mengapa penting untuk membangun kedekatan antara brand dengan pelanggan tersebut disambut hangat oleh tak kurang dari 100 peserta yang terdiri atas mahasiswa Fikom, FEB, Fasilkom dan masyarakat umum.

    “Sosial media merupakan platform yang memiliki peran strategis untuk membangun brand. Menjadi alasan mengapa banyak  produk/perusahaan atau orang perorangan yang memanfaatkannya sebagai media promosi dan juga media untuk membangun kedekatan atara mereka dengan pelanggannya, kata Akbar Pangestu salah satu pembicara.”

    Pria yang berprofesi sebagai senior social media manager,   Leo Burnett salah atu agensi periklanan multi national company tersebut memaparkan betapa pentingnya memiliki pengetahuan dan skill penunjang bagi mahasiswa Ilmu komunikasi atau mereka yang tertarik bekerja diagensi periklanan.

    “Merek merupakan sebuah identitas. Merek membantu pelanggan untuk mengenal produk tertentu yang membuatnya berbeda dengan produk sejenisnya. Inilah alasan mengapa membangun mereka dengan melibatkan pelanggannya. Salah satu cara yang memungkinkan untuk dilakukan  adalah membangun merek melalui sosial media.  Mahasiswa ilmu komunikasi atau mereka yang tertarik bekerja di dunia periklanan atau konsultan komunikasi digital perlu untuk memiliki kemampuan untuk menganalisis pasar dan keperluan pasar, memiliki kemampuan menjadi copy writer, desaiin, poto dan atau video editing, ujarnya."

    Dalam kesempatan yang sama, Restu Wicaksono berbagi pengalaman pentingnya membangun merek personal dan membangun koneksi di sosial media LinkedIn. Pria yang akrab dipanggil Caktu tersebut memaparkan pentingnya setiap orang memiliki akun pribadi LinkedIn dan berbagi tips membuat konten agar menarik perhatian para pencari tenaga kerja.

    “Apakah teman teman disini memiliki akun LinkedIn dan membuat konten secara berkelanjutan untuk menarik perhatian orang orang yang menggunakan sosial media tersebut? Jika belum saya menyarankan teman teman untuk membuat akun dan mencoba membangun koneksi dengan orang orang profesional di sosial media tersebut. Kamu bisa memilih menjadi konten kreator dengan berbagi pengetahuan/pengalaman kamu. Namun jika itu berat karena kamu masih pemula, maka kamu bisa mencari quote atau tips dari sumber terpecaya untuk mau bagikan di akunmu dengan tetap mencantumkan sumbernya di setiap postingan kamu, kata pria kelahiran Surabaya tersebut.”

    Talkshow yang  dipandu Idelia Risella tersbeut berlangsung 2 jam dan menarik perhatian audiens dan sponsorhip. Riki Arswendi selaku dosen pengampu mata kuliah mengaku bangga dengan usaha mahasiswanya.

    “Saya sangat mengapresiasi kerja keras 10 mahasiswa di kelas event management yang menggelar event ini dengan sukses. Saya berharap pengalaman yang mereka dapatkan menajdi bekal mereka ketika bekerja nanti, kata pria asal Jeneponto-Makassar itu.”

    Dudi Iman Hartono

    Dudi Iman Hartono

    Artikel Sebelumnya

    Teliti Keamanan Jaringan Siber Rektor Universitas...

    Artikel Berikutnya

    12 dari 13 Cabang Kontingen UIN Maliki Malang...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Bawaslu DKI Instruksikan Panwas Pastikan hasil di TPS  tidak ada Kecurangan
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?

    Ikuti Kami